Inflasi dan Suku Bunga dalam Tren Naik, Kenapa ORI Masih Diburu Investor Ritel?

JAKARTA, - Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri Obligasi Negara Ritel seri ORI0021 sukses diburu masyarakat. Likuiditas yang masih melimpah jadi sentimen utama yang mendukung penjualan ORI021 tinggi.

Mengutip data yang dilansir salah satu mitra distribusi daring di hari penutupan penawaran ORI021, Kamis (17/2/2022), total penjualan SBN ritel perdana di 2022 tersebut mencapai Rp 25,1 triliun. Sebagai perbandingan, penjualan seri sebelumnya, yaitu ORI020 sebesar Rp 15 triliun.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan penjualan ORI021 di BCA mencapai Rp 4,93 triliun. Jumlah investor yang membeli ORI021 di BCA tercatat sebanyak 13.999 investor.

Soal Dugaan Penipuan Agen Travel di Labuan Bajo, Sandiaga Uno: Permasalahan Sudah Clear...

Co-founder dan CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra juga merasakan antusias masyarakat tinggi terhadap ORI021 dengan jumlah investor baru yang bertransaksi naik 3,5 kali lipat di Bareksa.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Atturidha menyampaikan hingga hari terakhir penjualan ORI021, Bank Mandiri menjual sebesar Rp 2,57 triliun. Jumlah invetsor ritel yang membeli sebanyak 4.640 investor.

General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia mengatakan antusias masyarakat terhadap SBN ritel di awal tahun ini sesuai dengan ekspektasi BNI akan likuiditas dana investor masih cukup tinggi.

"Investor mencari alternatif produk investasi yang menarik dan ORI021 jadi jawabannya," kata Henny, Kamis (17/2/2022).

Tercatat, hingga penutupan masa penawaran, ORI0121 di BNI berhasil terjual Rp 1,77 triliun.

Ini Tingkat Imbalan Sukuk Negara yang Dilelang Pekan Depan

Sekadar informasi, kupon ORI021 sebesar 4,9 persen dengan jenis kupon tetap dan memiliki tenor 3 tahun. Sementara, ke depan dengan inflasi yang meningkat akan memicu kenaikan suku bunga dan kupon ORI021 tidak bisa naik seperti SBN ritel yang memiliki jenis kupon mengambang.

Fitur ORI021 yang dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder juga jadi kurang diuntungkan dengan tren suku bunga naik yang dapat menggerus harga obligasi.

Source :
money.kompas.com