Menakar Prospek Saham Perusahaan Teknologi

JAKARTA, - Pasar ekonomi digital dan teknologi di Indonesia masih terus mengalami pertumbuhan. Ini selaras dengan besarnya potensi ekonomi digital di Tanah Air.

Besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia tercermin dari jumlah penetrasi internet yang terus bertambah, transaksi di kanal digital yang terus meningkat, hingga tingkat inklusi keuangan digital yang merangkak naik secara berkelanjutan.

Berbagai perusahaan teknologi pun saat ini tengah berlomba-lomba untuk menggarap potensi ekonomi digital tersebut. Persaingan ekonomi digital terjadi di berbagai sektor usaha.

Asosiasi Pedagang Fisik Emas Digital Dapat Lampu Hijau dari Bappebti

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan, di era ekonomi digital yang serba cepat dan tidak terbatas ini, para perusahaan teknologi memiliki kesempatan untuk masuk ke semua sektor.

Namun untuk memenangkan persaingan di sektor ini menurut dia tidak mudah. Perusahaan dinilai harus memiliki ekosistem yang kuat yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan konsumen atau penggunanya.

“Dalam konsep ekonomi digital ini, kita harus mengenal ekosistem digital, jadi bukan perusahaan tunggal. Sehingga, untuk memenangkan persaingan, harus bersinergi dengan perusahaan lain di bidang yang berbeda untuk membentuk ekosistem agar menjadi kuat," ujar dia dalam Webinar Menakar Ekonomi Digital dan Prospek Saham Teknologi di Pasar Modal Indonesia secara virtual, dikutip Rabu (23/2/2022).

PT Bank Jago Tbk (ARTO) menjadi salah satu perusahaan teknologi yang disoroti oleh Piter. Pasalnya, bank digital ini mencatatkan kinerja yang positif di pasar saham, berkat ekosistem yang dimiliki.

Selain Bank Jago, Ia juga menyoroti perusahaan digital lain, yang akan segera melantai di bursa efek, yaitu GoTo. Grup gabungan antar Gojek dan Tokopedia ini disebut sudah memiliki ekosistem yang kuat.

Selain bisnis yang sudah sangat terintegrasi dalam satu ekosistem, strategi Gojek dan Toba Bara untuk membentuk Electrum, diproyeksi meningkatkan valuasi grup tersebut.

"Ini bisnis yang luar biasa besar, sehingga nanti akan semakin memperkuat bisnis yang sudah ada dan meningkatkan loyalitas dan branding dari GoTo. Jika nantinya GoTo go publik, mereka juga dapat dikenal sebagai emiten green di pasar modal Indonesia," kata Piter.

Soal Harga Saham Bank Digital, Lo Kheng Hong: Sangat Mengerikan, Saya Enggak Berani Sentuh...

Source :
money.kompas.com